Cetak halaman ini

Injil Lukas 1:5-25;

Ayat 5-17:

Luk 1:5
Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.
Luk 1:6
Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.
Luk 1:7
Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.
Luk 1:8
Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan.
Luk 1:9
Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.
Luk 1:10
Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan.
Luk 1:11
Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan.
Luk 1:12
Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut.
Luk 1:13
Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.
Luk 1:14
Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.
Luk 1:15
Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;
Luk 1:16
ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,
Luk 1:17
dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
----------

Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes

Saudaraku,
kisah ini merupakan pengantar kisah Kabar Gembira Maria dan menekankan tanggapannya berupa kepercayaan dan iman, yang kontras dengan skeptisisme Zakharia.
Kehendak Tuhan adalah untuk kebaikan kita, pertumbuhan kita dan kebahagiaan tertinggi kita dalam persatuan dengan-Nya. Ketika kita menyelaraskan diri dengan kehendak Tuhan, kita mengalami kedamaian dan sukacita.
Ketika kita berpaling dari-Nya, kita mendapat masalah, bukan karena Tuhan membalas dendam, tetapi karena kita telah mengatakan kepada pencipta kita bahwa kita lebih tahu daripada Dia bagaimana menjadi bahagia.
Jika kita terus berpegang pada sikap dan kebiasaan itu, kita akan menghabiskan seluruh kekekalan mendengarkan orang-orang terkutuk di neraka bergosip tentang betapa bodohnya kita.

Saudaraku,
dalam Injil, hati adalah inti dari pribadi manusia, tempat semua dimensi yang berbeda "ber-irisan": tubuh dan roh, batin dan keterbukaan terhadap dunia dan orang lain, akal budi dan kehendak.
Jika hati mampu menyatukan semua dimensi ini, itu karena di sanalah kita menjadi terbuka terhadap kebenaran dan kasih, di sanalah kita membiarkan keduanya menyentuh kita dan mengubah kita secara mendalam.
Iman mengubah seluruh pribadi justru sejauh ia menjadi terbuka terhadap kasih.
Melalui perpaduan iman dan kasih ini, kita dapat melihat jenis pengetahuan yang terkandung dalam iman, kekuatannya untuk meyakinkan dan kemampuannya untuk menerangi langkah kita.
Iman mengetahui karena terikat pada kasih, karena kasih itu sendiri membawa pencerahan.
Pemahaman iman lahir ketika kita menerima kasih yang sangat besar.
Kasih Tuhan yang mengubah kita secara batiniah dan memungkinkan kita untuk "melihat realitas dengan mata yang baru".

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa Hari Jumat 19 Desember 2025

Tuhan Yesus
Kami mohon berilah kami kesadaran untuk selalu merawat iman
Sebab dunia ini bukan hanya menyesatkan tetapi selalu berusaha memisahkan kami dengan Engkau
Kuasailah hati dan pikiran kami hanya dengan rencana dan kehendakMu
Dan bantulah kami untuk selalu mengusahakan kekudusan

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Nilai butir ini
(0 pemilihan)