"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Injil Lukas 6:1-5;

Luk 6:1
Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya.
Luk 6:2
Tetapi beberapa orang Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
Luk 6:3
Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
Luk 6:4
bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?"
Luk 6:5
Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
-------

Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat

Saudaraku,
kaum Farisi menaati setiap hukum Taurat, semuanya lebih dari enam ratus, termasuk yang hanya wajib ditaati oleh para imam.
Mereka memandang rendah setiap orang Yahudi yang tidak melakukan hal yang sama.
Keluaran 20:10 memberi tahu orang-orang Yahudi bahwa mereka tidak boleh bekerja pada hari Sabat.
Dan orang-orang Farisi memperluasnya bahkan hingga memetik bulir-bulir gandum langsung dari ladang.
Mengkritik dengan sangat keras dengan mengatakan bahwa tindakan memetik gandum adalah pekerjaan terlarang.
Tuhan Yesus, saat ditegur orang Farisi, membandingkan diri-Nya dengan Daud, leluhur-Nya dan mengatakan bahwa Dia adalah Tuhan atas hari Sabat, Sang Pemberi Hukum itu sendiri.
Tuhan Yesus beristirahat di dalam kubur pada hari Sabat Agung, dan ketika Dia bangkit pada hari berikutnya, Dia mengubah hari setelah Sabat, yang kita sebut hari Minggu, menjadi Hari Tuhan.

Saudaraku,
untuk sungguh-sungguh melihat kebesaran Allah dalam perjalanan hidup kita, apa yang kita lihat dan alami, kita harus mempraktikan iman terus-menerus.
Ingat iman bukan hanya tentang ketaatan kepada aturan, tetapi tanggapan kita atas panggilan-Nya.
Menurut saya itulah arti: Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.
Jadi jika dibalik, jika kita sungguh-sungguh hidup dengan iman, kita tidak lagi membutuhkan aturan-aturan.
Tetapi sayang sekali banyak orang mengakui "iman" hanya dibibir saja.
Dan seolah-olah iman hanya untuk dikotbahkan, tidak dipratekkan.

Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.


Doa

Tuhan Yesus
Kami mohon dengan rendah hati, tingkatkanlah iman kami
Kuasailah mata dan telinga kami
Terangilah hati dan pikiran kami dengan terang Roh Kudus
Supaya kami selalu hidup dalam kebangkitan
Hidup bukan lagi benar salah
Tetapi seluruh gerak hidup kami adalah dorongan dari Roh Kudus

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa

Nilai butir ini
(0 pemilihan)