Injil Matius 7:21, 24-27;
Mat 7:21
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Mat 7:24
"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Mat 7:25
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Mat 7:26
Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
Mat 7:27
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
----------
Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu
Saudaraku,
Keluarga Yakub dan keluarga kerajaan Daud dibangun di atas batu karang yang kokoh, yaitu hukum Allah, penyembahan yang benar dan kehidupan yang benar pada zaman Raja Daud.
Namun, sejak masa putranya, Salomo, sedikit demi sedikit batu karang itu digantikan oleh pasir.
Para penerusnya membangun di atas kepentingan diri sendiri dan keegoisan.
Mereka kembali kepada praktik-praktik penyembahan berhala penduduk asli Palestina, yaitu penyembahan Molokh.
Bahkan ketika mereka kembali ke tanah mereka dari Babilonia, mereka justru berbalik kepada diri mereka sendiri, sehingga bait suci mereka bukanlah mercusuar terang yang memanggil seluruh dunia untuk menyembah Allah yang benar, untuk hidup benar di bawah hukum-Nya, melainkan, seperti yang Tuhan Yesus katakan ketika Ia menyucikannya, "sarang penyamun."
Maka Tuhan Yesus menantang murid-murid-Nya dan itu berarti bukan hanya murid-murid pertama, tetapi juga kita saat ini, untuk membangun Gereja-Nya di atas batu karang yang kokoh, batu karang Sabda dan Sakramen, hukum kasih dan kurban Ekaristi kita setiap hari atau setiap minggu.
Dan, kita temukan dalam Injil Matius, di atas batu karang manusia Petrus, wakil Kristus di bumi.
Saudaraku,
Satu-satunya fondasi Gereja adalah pribadi Yesus Kristus.
Sabda merupakan salah satu aspek fondasi itu karena Tuhan Yesus adalah Logos, Sabda Allah.
Ekaristi merupakan salah satu aspek fondasi itu karena Tuhan Yesus adalah Roti Hidup yang sejati, yang dihadirkan dalam unsur-unsur Ekaristi.
Paus merupakan salah satu aspek fondasi itu karena ia diurapi oleh Roh Kudus untuk menjadi vikaris yang kelihatan atau pengurus Kepala yang tak kelihatan, Yesus Tuhan kita.
Gereja adalah bagian dari kesetiaan itu melibatkan introspeksi yang terus-menerus dan pembersihan yang sering.
Gereja terdiri dari manusia yang lemah dan berdosa, yang selalu membutuhkan reformasi dan pembaruan.
Saudaraku,
kita menyadari bahwa pusat pribadi adalah hati, yang mudah terpaku pada hal-hal yang fana, kesenangan, kekuasaan, kehormatan.
Kita membutuhkan sesuatu yang nyata, permanen dan substansial.
Kita membutuhkan Sabda Tuhan dan sakramen keselamatan yang akan memberikan fondasi yang kokoh bagi hidup kita.
Kita membutuhkan Tuhan Yesus Kristus.
Apa pun yang terjadi hari ini, besok atau hari-hari ke depan, kesadaran itu harus memberi kita keyakinan.
Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya.. Amin.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena baiklah Dia.
Doa Hari Kamis 4 Desember 2025
Tuhan Yesus
Engkau adalah Allah yang setia dan tidak pernah meninggalkan kami sendirian
Engkau selalu hadir saat kami lemah
Dengan berbagai cara Engkau mendekati kami dan menguatkan kami
Kami mohon bimbinglah kami dan berilah kami rahmat kekuatan untuk selalu hidup dalam kesadaran
Supaya kami tidak mudah disesatkan oleh hal-hal yang fana
Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami,
Yang bersama dengan Bapa,
Dalam persatuan Roh Kudus,
Hidup dan berkuasa,
Allah, kini dan sepanjang masa
